🎋 Kaum Dhuafa Yang Wajib Kita Santuni Lebih Dahulu Adalah Yang

Santunan kita berikan kepada lebih kurang 100 anak yatim dan kaum dhuafa yang berasal dari warga sekitar," kata Ratu Eva Yuliani. Ia menjelaskan, sebelumnya beberapa waktu lalu tepatnya pada hari Jumat (22/4/2022), kita juga melaksanakan kegiatan berbagi takjil gratis kepada masyarakat dan pengendara yang melintas di Simpang Cibinong City PWISubang Santuni Puluhan Anak Yatim dan Kaum Dhuafa. June 1, 2019. harus memiliki rasa kepedulian terhadap keberadaan anak yatim piatu dan kaum dhuafa ini, dan mereka butuh perhatian kita, kalau bukan kita siapa lagi," ujar H. Nano kepada Wartawan di Subang, Sabtu (1/6/2019). tetapi yang lebih pentinh adalah menjaga persatuan damln Mulamula kesadaran akan posisi keduanya perlu dijelaskan masing-masing, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara posisi adab sebagai sesuatu yang luhur dengan ilmu itu sendiri sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Ibarat sebuah tanaman, ilmu itu adalah benih yang ditanam sementara adab merupakan hasil dari Untukbahasa kelima ini nggak sampai wajib ain, ya mungkin wajib kifayah, lah. Ada tiga bahasa Asia selain bahasa Arab yang juga dipelajari oleh sebagian orang Ngapak. Saya termasuk yang mempelajari bahasa Mandarin dan Jepang. Belajar Mandarin karena jadi muatan lokal aja sih di SMA dulu. Jakarta- Di bulan yang penuh berkah ini, siapa yang tak ingin menebar kebaikan.Tak hanya perorangan, bahkan instansi lembaga pun berlomba-lomba mencari amal. Tak terkecuali PT Pertamina (Persero) yang menyantuni lebih dari 38 ribu anak yatim dan kaum Dhuafa.. Pertamina menjadikan momentum Ramadan dan Idul Fitri 1439 2018 untuk meningkatkan kinerja dan semangat spiritualitas dengan berbagai Shalattanpa wudhu' tidak sah. Keduanya saling berkaitan dan tidak boleh ditinggalkan. Wudhu' ibarat pintu masuk ibadah. Tanpa pintu kita tidak mungkin bisa masuk rumah. Karenanya, seluruh ulama menyepakati hukum wudhu' adalah wajib bagi orang yang ingin shalat. Kewajiban wudhu' ini didasarkan pada firman Allah surat al-Maidah ayat 6. Berdasarkanhal tersebut, maka kami tim mahasisw a Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan ini melaporkan kegiatan yang telah kami lakukan, yaitu kegiatan "Pemberdayaan Masyarakat" yang mana insya Allah kegiatan ini telah tersampaikan sesuai dengan amanat para donatur. Dengan demikian, secara tidak langsung telah terjalin tali persaudaraan antar sesama 3 Kaum difabel atau cacat fisik. Kaum difabel atau yang mengalami cacat fisik, biasanya mengalami kendala atau keterbatasan untuk mendapatkan penghasilan, apalagi jika tidak didukung oleh keluarganya juga. Untuk itu, mereka yang lemah dalam aspek fisik ini termasuk ke dalam golongan dhuafa yang wajib dibantu. 4. Orang lanjut usia Pengertiankaum Dhuafa yang dimaksud adalah orang-orang yang lemah secara ekonomi dan hidup dalam ketidakberdayaan, kemiskinan, dan ketidakmampuan. Tentunya hal ini dapat mendorong kita untuk dapat terus mencari keridhaan Allah SWT dari apa saja yang kita miliki dan kita sanggupi, yang diantaranya adalah mencari keridhaan Allah SWT dengan Intinya para penghuni neraka akan saling mengejek satu sama lain, yang belakangan datang mengadu kepada Allah ﷻ terhadap kaum yang lebih dahulu masuk ke dalam neraka, namun ternyata mereka pun diberikan siksaan yang berlipat ganda. Akhirnya, yang kaum yang lebih dahulu masuk ke dalam neraka pun akhirnya mengejek kaum yang belakangan. Itulahyang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya". (Qs. Ash Shaaff :10-11). Sekilas menurut catatan yang ada (dalam buku 1/4 abad Al Jam'iyatul Washliyah), menyebutkan bahwa sejak tahun 1933 Al Jam'iyatul Washliyah telah berperan aktif menyantuni dan memelihara anak yatim, fakir miskin serta anak yang terlantar (kaum dhuafa). Dalambahasa yang lebih bebas, "buat makan saja masih kurang". Mereka inilah golongan kaum dhuafa yang perlu dibantu. Rasulullah bersabda yang artinya: "Barang siapa yang menyisihkan harta untuk menghidupi para janda dan orang-orang miskin, maka pahalanya sama seperti berjuang di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim) UGdvmZ. Jakarta - Perintah menyantunin kaum dhuafa secara tegas diungkap dalam sejumlah ayat Al Quran. Ayat yang dimaksud adalah surat Al Isra ayat 26-27 dan juga surat Al Baqarah ayat Pembelajaran Daring terbitan Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka menjelaskan definisi dari kaum dhuafa itu sendiri. Secara bahasa, dhuafa bermakna menurut istilah, dhuafa dapat disebut sebagai golongan orang yang hidup dalam kemiskinan, kesengsaraan, kelemahan, ketidakberdayaan, penderitaan, dan bentuk ketidakberuntungan lainnya. Dhuafa ini juga dapat dilihat dari kelemahan finansial, fisik, hingga dhuafa juga sebetulnya telah disunggung dalam salah satu sabda Rasulullah SAW. Dari Abu Darda, Rasulullah SAW pernah bersabda,عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْغُوْنِي الضُّعَفَاءَ، فَإِنَّمَا تُرْزَقُوْنَ وَتُنْصَرُوْنَ بِضُعَفَائِكُمْ رواه أبو داودArtinya "Carilah keridhaanku dengan berbuat baik kepada orang-orang lemah, karena kalian diberi rezeki dan ditolong disebabkan orang-orang lemah di antara kalian," HR Abu Dawud. Konteks lemah bagi kaum dhuafa ini bukan berarti mereka enggan berusaha atau pun malas. Sebaliknya, lemah ini diakibatkan dari kesulitan yang dihadapinya hingga membuat mereka tidak punya pilihan lain selain bergantung pada bantuan orang juga mengajarkan umatnya untuk saling membantu sesama muslim. Kita sebaai umat muslim sudah sepatutnya senantiasa bermanfaat untuk orang lain dengan menolong mereka yang membutuhkan. Allah berfirman dalam surat At Taubah ayat 71,وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌArtinya "Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana,"Di samping itu, secara khusus perintah menyantuni kaum dhuafa dalam Al Quran dijelaskan dalam kedua surat berikut. Apa saja?1. Surat Al Isra ayat 26-2726 وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا27 إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًاBacaan latin Wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīli wa lā tubażżir tabżīrā. Innal-mubażżirīna kānū ikhwānasy-syayāṭīn, wa kānasy-syaiṭānu lirabbihī "Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."2. Surat Al Baqarah ayat 177۞ لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَBacaan latin Laisal-birra an tuwallụ wujụhakum qibalal-masyriqi wal-magribi wa lākinnal-birra man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wal-malā`ikati wal-kitābi wan-nabiyyīn, wa ātal-māla 'alā ḥubbihī żawil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wabnas-sabīli was-sā`ilīna wa fir-riqāb, wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāh, wal-mụfụna bi'ahdihim iżā 'āhadụ, waṣ-ṣābirīna fil-ba`sā`i waḍ-ḍarrā`i wa ḥīnal-ba`s, ulā`ikallażīna ṣadaqụ, wa ulā`ika "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan musafir, peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan salat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."Mengutip laman Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam Universitas Islam Indonesia UII, saling tolong menolong antar sesama muslim terutama menyantuni kaum dhuafa memiliki sejumlah memulai kebaikan, tolong menolong yang kita berikan pada orang lain dapat menularkan kebaikan bagi orang-orang di sekitar kita. Selain itu, dengan menolong sesama muslim juga dapat memperkuat persaudaraan dan menciptakan kerukunan satu sama orang yang sudah menerapkan perintah menyantuni kaum dhuafa, dimungkinkan dapat menjadi pribadi yang lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan kepada Allah SWT sekaligus meningkatkan rasa kepedulian sosial bagi dirinya. Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] rah/lus Berdasarkan pengertian secara bahasa, dhuafa artinya adalah lemah. Secara istilah, kaum dhuafa merujuk kepada golongan orang-orang yang hidupnya berada dalam keadaan miskin, tertindas, tidak berdaya serta mengalami penderitaan. Jika dilihat dari berbagai sudut pandang, maka lemah yang dimaksud dalam hal ini bisa mencakup Lemah dari segi sikap yang bukan diakibatkan karena malas belajarLemah dari segi fisik atau kurang tenaga. Bisa karena sakit, sudah tua atau cacat. Bukan karena sengaja bermalas-malasanLemah dari segi ekonomi. Mereka adalah orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tekanan keadaan. Bukan karena malas atau tidak berusaha mencari nafkahLemah dari segi pikiran. Termasuk orang-orang yang kurang cerdas, bukan karena tidak mau menuntut ilmu. Golongan Dhuafa Adapun yang termasuk ke dalam golongan kaum dhuafa adalah 1. Anak-anak Yatim Anak yatim merupakan anak-anak yang ditinggal ayahnya dalam keadaan belum baligh. Di usia ini, mereka biasanya masih memerlukan bimbingan, kasih sayang hingga dukungan berupa materi. Nabi Muhammad menjanjikan surga bagi siapapun yang dengan ikhlas menggantikan posisi orang tuanya dengan memberikan apa yang mereka butuhkan. 2. Janda dan Orang-orang Miskin Ketika seorang wanita yang sudah menikah kehilangan suaminya, maka hilanglah orang yang menjadi tumpuan hidupnya dalam mencari nafkah. Janda-janda seperti ini termasuk golongan lemah yang patut dibantu. Hal yang sama juga berlaku untuk orang-orang miskin. Orang miskin sendiri merupakan orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan tanggungannya termasuk istri dan anak-anaknya. Kebanyakan di antara mereka bekerja, namun penghasilannya tidak cukup untuk kebutuhan pokoknya. Dalam sebuah hadisnya, Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa yang menyisihkan harta untuk menghidupi para janda dan orang-orang miskin, maka pahalanya sama seperti berjuang di jalan Allah.” HR. Bukhari dan Muslim. 3. Orang-orang Fakir Jika orang miskin adalah orang-orang yang memiliki penghasilan namun kebutuhannya masih belum terpenuhi, maka fakir kondisinya lebih parah dari itu. Orang-orang fakir adalah mereka yang hidupnya sangat sengsara, tidak punya harta maupun tenaga untuk mencari nafkah. 4. Muallaf Muallaf atau orang yang baru memeluk Islam juga termasuk golongan kaum dhuafa. Meskipun secara fisik maupun harta keadaannya mencukupi, mereka masih dikatakan lemah dari segi keimanannya. Karena itu, mereka juga memerlukan bantuan baik berupa materi maupun non-materi. 5. Hamba Sahaya atau Budak Hamba sahaya atau budak merupakan orang-orang yang sangat lemah. Mereka bahkan tidak memiliki kemerdekaan dan kebebasan untuk mengatur hidupnya sendiri. Hamba sahaya biasanya juga tidak memiliki harta benda. Meski memiliki tenaga, mereka hanya bisa menggunakannya untuk keperluan sang pemilik. Saat ini sistem perbudakan sendiri sudah dihapuskan. 6. Korban Bencana Para korban bencana adalah orang-orang yang terkena musibah sehingga kehilangan harta dan jiwa yang mereka miliki. Korban bencana juga termasuk golongan lemah yang wajib dibantu. Baca jugaPengertian Shadaqah, Keutamaan, dan Macam-macamnyaManfaat Sedekah untuk Anak Yatim di Panti Asuhan Keistimewaan Menyantuni Kaum Dhuafa Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk membantu kaum dhuafa adalah dengan menyalurkan sebagian harta yang kita miliki untuk kesejahteraan mereka. Seseorang yang menyantuni mereka dalam Islam mendapatkan keistimewaan yang besar. Beberapa keutamaan tersebut antara lain Allah SWT akan menyelamatkan mereka yang menyantuni kaum dhuafa dari berbagai kesusahan di hari kiamat, serta diberikan kegembiraan disaat mengalami kesulitan. Menyantuni kaum yang kurang mampu, terutama anak yatim dapat melembutkan hati seorang muslim. Kasih sayang yang diberikan untuk anak yatim dapat menghilangkan sifat buruk yang ada dalam diri manusia, contohnya kikir, dusta, iri, dan tempat di samping Rasulullah dalam surga. Mensucikan diri dari keserakahan. Hal tersebut karena menyantuni golongan kurang beruntung membuat seseorang menjadi menjadi rendah hati dan mulia, baik di mata manusia maupun di mata Allah. Untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, kamu bisa bersedekah secara mudah lewat aplikasi Kitabisa. Yuk, donwload aplikasinya sekarang! Daftar isiPengertian Kaum DhuafaCiri-ciri Kaum DhuafaGolongan Kaum DhuafaAdab Terhadap Kaum DhuafaCara Menyantuni Kaum DhuafaKali inii kita akan membahas mengenai Kaum Dhuafa, berikut bahasa arab kata dhuafa yaitu dh’afa atau kata lain dhi’afan yang artinya lemah. Menurut pengertiannya dhuafa merupakan orang yang lemah atau ketidakberdayaan secara fisik, finansial maupun dimaksud dengan ketidakberdayaan secara fisik, finansial maupun psikis yaitu orang yang mengalami cacat fisik atau mental, orang tua yang tidak mampu bekerja, orang miskin, orang sakit yang tak kunjung sembuh dan lain dhuafa merupakan orang yang lemah, tetapi lemah bukan karena malas belajar, malas mencari nafkah atau bukan karena malas untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kehidupannya, melainkan malas karena keterbatasan kemampuan dan juga dipengaruhi oleh tekanan sesama muslim, kita wajib membantu mereka yang lagi membutuhkan. Kita harus menolong dengan ikhlas dan setulus hati tanpa mengharapkan balasan apapun dari mereka maupun pihak Al-Baqarah ayat 261 “ Tidaklah kalian ditolong dan diberi rezeki melainkan karena adanya orang-orang yang lemah diantara kalian” HR. Iman kaum dhuafa harus lebih diutamakan untuk dibantu apabila diri kita mampu untuk membantunya. Membantu untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari karena keterbatasan keadaan dan kemampuan mereka tidak harus besar atau sesuai target yang di tentukan, sekecil apapun bantuan kita kepada mereka maka akan mendapatkan pahala dan kebaikan dari Allah Kaum DhuafaDilihat dari keterbatasan kemampuan dan tekanan keadaan maka Ciri-ciri dan karakteristik kaum dhuafa dapat di jelaskan dari berbagai segi yaitu berdasarkan sikap, fisik, ekonomi, dan psikis sebagai berikut ini Orang lemah dilihat dari segi sikap yang bukan disebabkan karena malas belajar dan mencari lemah dilihat dari segi fisik atau karena tenaga yang sudah tidak mampu lagi untuk melakukan aktifitas seperti orang yang patah tangan dan kakinya, cacat mental dan orang tua yang lemah dilihat dari segi ekonomi atau tergolong ekonomi yang kurang mampu sehingga tidak dapat memnuhi kebutuhan pokok sehari-hari karena faktor tekanan keadaan. Sebagai contoh orang miskin, janda miskin, pengangguran, pengemis, dan lain lemah dilihat dari segi psikis yang sudah pada dasar dirinya sendiri bukan karena dibuat-buat atau disengaja menjadi contoh orang bodoh atau tidak cerdas, buntu pemikiran dan orang gila sehingga tidak mampu melakukan aktifitas seperti belajar dan bekerja karena disebabkan oleh keterbatasan kemampuan atau Kaum DhuafaBerikut ini termasuk orang-orang tergolong kaum dhuafaAnak YatimAnak yatim yaitu anak yang ditinggal ayahnya karena meninggal dunia sejak ia kecil atau bisa dikatakan belum baligh. Anak yatim perlu disantuni karena mereka membutuhkan kasih sayang, bimbingan, dan uluran tangan. Anak yatim biasanya hanya tinggal bersama seorang ibu, nenek, kakek atau anggota keluarga yang lain. Tetapi, jika anak yang sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya dalam arti tidak memiliki ayah dan ibu karena dikarenakan meninggal dunia maka anak itu disebut yatim MiskinOrang miskin bisa dikatakan orang yang sudah memiliki pekerjaan tetapi masih belum bisa mencukupi kebutuhan dalam sehari-hari. Mungkin dapat disebabkan oleh tekanan keadaan, karena terlalu banyak anak atau anggota keluarga yang harus menjadi tanggungannya. Sedangkan dilingkungan masyarakat juga banyak kaum miskin yang membutuhkan uluran tangan baik dari orang lain atau masyarakat sekitar yang merasa mampu hingga mereka membutuhkan santunan dari bantuan golongan orang-orang tersebut tertimpa dengan kehidupannya yang menderita dan sengsara. Mereka yang fakir justru lebih terbebani hidupnya dibandingkan orang miskin. Sebagaimana orang fakir yaitu orang yang tidak memiliki tempat tinggal atau harta benda terkadang tidak memiliki sanak dan keluarga. Orang fakir biasanya hidupnya terlantar atau gelandangan, sebagian diantara mereka ada yang dipungut dan ditempatkan di panti asuhan atau panti yaitu orang yang berpindah agama, yang sebelumnya non muslim kemudian masuk agama islam. Muallaf bisa dikatakan mampu secara fisik maupun materil melainkan mereka masih lemah dalam segi psikis dalam arti tingkat keimanannya masih Musibah BencanaTerjadinya musibah itu dapat membawa dampak terhadap orang-orang yang terkena musibah tersebut. Mereka sebagian kehilangan rumah, apartemen, harta benda maupun sanak saudara atau keluarganya. Orang yang terkena musibah wajib di tolong karena kejadian tersebut sangat memprihatinkan dan membuat mereka hidup menjadi susah sebab sesuatu yang dimiliki sebelumnya di landa Terhadap Kaum DhuafaSeperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kaum dhuafa terdiri dari golongan orang-orang yang lemah dalam segi fisik, materil maupun mental. Kaum dhuafa terdiri dari golongan anak yatim, fakir, muallaf, korban bencana dan orang-orang yang memiliki keterbatasan kemampuan kita terhadap orang dhuafa sebagai umat muslim maka harus saling menghargai dan menghormati mereka. Tentunya yang terpenting harus membantu dengan cara bersedekah apabila jika kita memiliki teman bahkan saudara yang mengalami cacat fisik, kurang mampu dalam segi ekonomi sebaiknya yang harus kita lakukan yaitu saling menghormati sebagaimana Menyantuni Kaum DhuafaBersedekah kepada orang-orang yang membutuhkan merupakan cara terbaik dalam menyantuni para kaum dhuafa. Bersedekah bisa dilakukan dengan cara mendonasikan uang atau barang-barang yang sudah tidak terpakai kita tidak dapat atau belum mampu memberi dan mendonasikan sesuatu maka dapat dilakukan dengan cara berzakat yang biasanya dilaksanakan dalam setahun sekali tepatnya pada bulan siapa yang sering bersedekah kepada orang-orang dhuafa atau yang sedang membutuhkan maka niscaya mereka yang bersedekah mendapatkan pahala dan berbagai macam kebaikan dari Allah Swt.“ Dari perut lebah itu keluar minuman madu didalamnya yang bermacam-macam warnanya, terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran tuhan bagi orang-orang yang memikirkan.” QS. An-Nahl Ayat 69Kita sebagai manusia dapat belajar dari lebah, mereka memasukkan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Lebah pekerja keras untuk menyerap sari bunga dan mengolahnya menjadi madu yang kaya akan mafaat bagi kesehatan tubuh hasil kerja kerasnya si lebah tidak memanfaatkan sendiri. Mereka tidak rakus dan tidak serakah bahkan dari total madu yang mereka hasilkan hanya di konsumsi sendiri sebanyak 10% dan sisanya 90% disedekahkan kepada manusia untuk kebutuhan hidupnya terutama untuk lebah ini dapat ditiru oleh semua manusia meskipun banyak seseorang yang hidup dengan bekerja keras, hasilnya atau keuntungannya tidak dimanfaatkan sendiriakan tetapi berbagi kepada orang yang lebih membutuhkan sehingga pahala yang didapatkan akan terus karena itu, bersedekalah walaupun sekecil biji zarah karena berapapun kita bersedekah akan mengundang banyak kebaikan. Sebagaimana hikmahnya bersedekah akan menghapus dosa, memperbanyak rezeki, menyembuhkan penyakit dan memperkuat iman.

kaum dhuafa yang wajib kita santuni lebih dahulu adalah yang